Rabu, 26 November 2014

Bura Kahedupa, Bukan Bedak Biasa..!!!!


Kaledupa... Sebuah pulau yang terletak di Wakatobi, tidak banyak pelancong yang mengetahuinya, ya...setidaknya itu berdasakan pengalaman saya sendiri saat bercakap-cakap dengan kawan yang tertarik mengenai Wakatobi.

Kaledupa...apa sih yang istimewa dari pulau ini? Banyakkk..tarian,kuliner,wisata...tapi kali ini yang ingin saya perkenalkan adalah bedak yang berasal dari Kaledupa. *Bedak?Bedak pemutih?Yang memutihkan dalam waktu singkat kah?* O..Oww...jangan buru-buru...baca yang lengkap dulu yukkk... Cewek suka gini nih kalo ngomongin masalah bedak. Xixi.. :p

Bedak Kaledupa atau kalau dalam bahasa nasional Kaledupa disebut Bura Kahedupa adalah bedak yang lazim digunakan saat orang yang mengalami patah tulang atau cidera lainnya, pasien awalnya akan diurut untuk mengembalikan fungsi tulang seperti sedia kala, lalu kemudian dibaluri bedak Kaledupa. Bedak tradisional ini dibuat dari rempah-rempah yang dicampur dengan beras yang ditumbuk jadi 1, dipercaya sebagai bahan yang bisa membantu proses penyembuhan cidera dari luar. Bedak ini beraroma khas dedaunan dan beras, tapi tidak menyengat, jadi nyaman untuk si pemakai dan orang-orang sekitarnya, apalagi setelah kering, bedak ini cenderung tidak mengeluarkan aroma apapun.

Bedak Kaledupa tidak hanya digunakan oleh orang-orang yang bersuku Kaledupa atau terbatas penggunaannya sebagai obat luar patah tulang atau cidera lainnya, mendapat sharing dari teman kantor saya, semasa kecil anaknya selalu dibedaki dengan bedak Kaledupa, sehingga ibu itu meyakini bahwa kulit anak laki-lakinya itu bersih sampai sekarang, padahal ibu itu sama sekali tidak mempunyai darah Kaledupa, Wanci, Tomia Binongko ataupun Buton. Benar tidaknya khasiat yang 1 ini..Wallahu'alam... tapi tidak hanya 1 atau 2 kali saya mendengar ibu itu bercerita dengan bangga tentang bedak Kaledupa, saya yang mendengarpun tentu ikut bangga :).

Bedak Kaledupa adalah warisan pengetahuan turun-temurun sejak lama dan tidak banyak yang mengetahui komposisinya secara pasti, setidaknya itu yang diceritakan seorang peracik sekaligus (maaf) tukang urut yang kebetulan tinggal bersebelahan rumah dengan rumah orang tua saya, bapak yang bekerja sebagai Pegawai Negeri ini sering kali meluangkan waktu jika ada orang yang membutuhkan bantuan, membantu suka rela dan memberikan bedak Kaledupanya secara cuma-cuma, tidak untuk diperjual belikan. Ya..seperti saat saya mengetik draft ini, terdengar jelas suara gaduh seorang anak berteriak-teriak kesakitan saat diurut, kasihan...tapi tenang nak, Insya Allah tidurmu akan lebih nyenyak setelahnya...bersama bedak Kaledupa tentunya. ^^


21:39 PM
Kdi, 191114
@irlyisme

Senin, 17 November 2014

Dermaga Ambeua ...yang dikenal dengan sebutan "Jambata Ambeua"

Salam Blogger….

 Sebagian besar  masyarakat kaledupa pasti tau tempat ini… apalagi bagi mereka yang tinggal di sekitarannya… ini adalah gambar pelabuhan ambeau (biasa disebut : jambata ambeua)… kalau tidak salah ingat gambar ini saya ambil tahun 2010-2011 (masa liburan semester), dengan kamera HP punya teman (waktu itu sy blum punya HP) ala kadarnya sy sempat mengabadikan tempat ini,,, Jika kita menoleh kebelakang tempat ini juga adalah sala satu saksi masa kecil kita… tempat ini adalah salah satu tempat favorite di waktu sore,,, mandi-mandi (laut), memancing , bersantai , dan banyak hal lainnya…

Entah mengapa,,, spontan waktu itu saya ingin sekali mengabadikan tempat ini, tidak ada hal yang menarik juga (pikirku)  akan begini-begini saja…toh sudah hampir 20 tahun baru terjadi 1 kali perombakan dari model kayu menjadi gambar seperti diatas, (maaf untuk gambar pelabuhan yang masih model kayu saya tidak punya) tapi saya masih ingat sekilas bagaimana bentuknya hehehhee…

Liburan semester sebentar lagi berakhir, mau tidak mau harus kembali ke perantauan dalam rangka menuntut ilmu (sudah jadi tradisi pelajar). Karena waktu itu hp saya tidak punya bluetoth maka gambar itu masih ada dalam hp teman sy (teman saya kuliah di salah satu Universitas di makassar, saya tetap di Sulawesi Tenggara). 4 tahun waktu berlalu saya tidak pernah tau gambar di atas masih ada sama teman saya atau sudah terhapus. Dengan bantuan sosmed saya mencarinya dan berkomunikasi.  Saya bertanya kepadanya masih adakah gambar pelabuhan ambeua yang pernah saya foto menggunkan kamera hp milikmu. Saya sempat kaget melihat jawabannya.. wahhh,,, hp yang itu sudah rusak… tp kamu masih beruntung isinya masih bisa terselamatkan. Membaca pesan itu saya jadi senang.. ternyata dia masih menyimpan gambar itu. Lalu teman saya bertanya lagi” kenapa kamu mencari gambar 4 tahun lalu”?
saya harus menyimpannya, saya punya kenangan masa kecil disitu, sebab sekarang yang ada di gambar itu sudah berubah menjadi indah dan lebih besar. Ternyata ada gunanya juga saya mengambil gambarnya pada waktu itu, saya tidak pernah tahu akan jadi seperti sekarang  ini. Gambar dibawah ini saya ambil pada tahun 2014.


Tidak Bisa dipungkir,dia antara sahabat blogger juga mungkin pernah merasakan hal-hal seperti mereka ini  J 



@konikiren

Sabtu, 15 November 2014

"Puisi" ... Surat Anak Pesisir Kepada Pohon Bakau ... !!!


Sahabat Ingatkah anda  14-15 tahun yang lalu engkau pohon bakau ( bahasa kledupa akka/peapi) ) adalah salah satu tempat favorite kami untuk bermain bersama teman-teman,. Dahulu engkau  adalah tempat kami membuat rumah-rumah mainan dan tempat bermain yang sangat nyaman dan asyik (pada zaman itu).  Tidak bisa dipungkiri kami sangat merindukan engkau bersama suasana itu .  Pulang sekolah, kami selalu berkumpul lalu menemuimu untuk melakukan hal-hal yang biasa kita lakukan, bermain di dahanmu, melompat kesana-kemari bagaikan tarzan cilik, enggo-enggo, tara-tarapala, popa-poparaa ako te rense,golu-golu dihoti hahaahaha,,, pooli miatu hesofui dimafi… engkau adalah salah satu saksi dari semua itu.
Alangkah indahnya mengenang masa itu,,,

Apa kabar engkau sekarang? Apakah kau kesepian? Apakah masih ada yang bermain bersamamu? Masih adakah ikan-ikan kecil dan kepiting-kepiting yang menari-nari dibawahmu?  Adakah yang menggantikan kami ketika kami telah beranjak dewasa? Kuharap engkau tidak terluka. Masih bisakah engkau menahan kerasnya ombak laut yang datang menghampirimu? Masih bisakah engkau melingdungi rumah kami dari terpaan angin kencang. Masih kuatkah engkau?.

Aku rasa tidak,,,,,
Hatiku menangis melihat engkau sekarang, sepertinya engkau sedih…Semakin hari jumlahmu semakin berkurang, banyak orang yang melukaimu, ikan-ikan dan kepiting sedikit demi sedikit beranjak dari dekatmu. Engkau sekarang tidak sekuat dulu yang tak gentar menghadapi ombak dan angin yang datang. maafkan kami yang telah melukaimu..maafkan kami yang tidak menjagamu.

Hey Sahabat….. jangan lagi engkau bersedih… kami akan menjaga anak cucumu, hingga tumbuh besar.Kami tidak akan membiarkan orang-orang melukaimu lagi.
Tumbuhlah jadi besar dan rindang, dengan dahan yang kuat,  daun yang lebat. Kemudian anak cucu kami akan bermain bersamamu.
Sahabat,,, Mari Selamatkan Bakau Demi Anak Cucu Kita…. J
 (Koniki Rense)

Kue bappele (kue love2 khas kaledupa)

Nahh,, kali ini aq mau cerita tentang salah satu kue khas Wakatobi,,, klo di Kaledupa orang2 biasa nyebut "Bappele",,, kue ini unik dgn bentuknya yg seperti "love" gtu,,, kue ini mirip2 waffle,,,Yg unik dr pembuatan kue ini adalah proses pengocokannnya menggunakan tangan ataw tenaga manusia :D hehehe,,, kan biasanya kita melihat klo ngocok adonan itu pake mixer kan biar cepat halus dan bercampur bahannya,,, karna di Kaledupa listriknya itu padam klo siang (disana listrik nyala jam 6sore - 6 pagi,, kecuali hari minggu dan jumat, listrik nyala pagi jam 9 sampe jam 2 siang),, jadi ya gmana mau pake mixer, mau ngambil listrik dmana,, kok jd curcol yakk ^^ hahaha....Nah kembali ke topik,,, amazing bgtz ngeliatin tanteku sendiri ngocok adonan itu pake kocokan tangan,, aq ajja ga sanggup buat ngocok sampe halus,,,, tp krna org2 dsana udh terbiasa, jd buat mreka ga masalah dan asik2 ajja gtuu,,,Dan setelah adonannya jadi, proses selanjutnya itu bisa dibilang seperti meng "oven" tp beda proses oven seperti yg kita lihat biasanya,,, klo kue ini, lgsg dimasak di atas kompor yg cm dilapisin aluminium gtu trus bru cetakan kuenya,,, liat difoto ya,,Unik sih, krna baru pertama kali liat cara pembuatan kue tersebut,,, ^^

Ini ceritaku ... ^_^ by.risma

Lebaran tahun ini buatku sangat berkesan,, jujur saja, untuk pulang ke Kaledupa terakhir itu msh jaman TK dan itu udh lama bgtz,, setelah Itu ga pernah lg pulang kesana.So, aq berterima kasih bgtz dgn hadirnya Facebook, krna FB (facebook) inilah awalnya aq bertemu grup Kaledupa Hoga, krna grup ini lah akhirnya aq rajin mondar mandir Kaledupa ^^Petualangan dimulai thn 2011 pertama kalinya pulang, tanpa ortu (kami stay di Balikpapan, Kaltim) dan hanya berdua dgn adik,, amazing bgtz, pertama kali naek kapal kayu, pertama kali (krna dlu msh kecil dan lupa gmana kondisi kaledupa) liat suasana Kaledupa,,, seperti mimpi sih bisa kesana ^^So, thn 2014 ini, ini kepulangan yg ketiga, seperti biasanya selalu punya kegiatan rutin tiap tahun dgn kawan2 grup KH,,, tp thn ini berbeda bgtz, krna abis lebaran Idul Fitri kmaren di Kaledupa di adakan acara Festival Budaya "Pengukuhan Barata Kahedupa" dan Karia'a,,,

Foto 1. Sultan buton (kanan)

Suprise bgtz bisa menyaksikan event ini secara langsung, karna kata orang2 disana event ini terakhir di adakan pd thn 1970an,,, so, kebayang kan gmana menyesalnya klo ga menyaksikan langsung (hehehe buat aq sih ^^)Akhirnya ku putuskan untuk mengundur waktu pulang demi bisa menyaksikan event ini,,, dan memang sesuai dugaan, eventnya sangat sakral sekali, sangat luar biasa,,, ga nyangka klo ternyata jaman dlu bgtz Kaledupa adalah pusat pemerintahan dr Wakatobi,,, apakah Kaledupa bisa kembali seperti itu??? Semoga ^^​Proses pengukuhan Barata Kahedupa ini dihadiri oleh Sultan Buton, muspida wakatobi, ada jg artis ibu kota dan pastinya seluruh masyarakat  Kaledupa,,,


Foto 2. Dea ananda dan Mario P turut meramaikan acara pengukuhan lakina kahedupa 

      Foto 3. Tari lariangi (tarian penyambutan tamu)

oia, ada yg unik dr event ini, bahwa semua masyarakat Kaledupa pd hari itu wajib pake Sarung Leja (sarung khas) atw pakaian adat pd saat berlangsungnya event tersebut,,,​Amazingnya lg bisa kenalan sama org2 yg bukan dr Kaledupa, ada mahasiswa KKN dr Jogja yg jg meliput event tersebut dan tentunya ada jg beberapa wartawan dr stasiun TV yg meliput event tersebut,,,​Seharusnya event2 budaya seperti ini jd agenda wajib Pemerintah Wakatobi, event seperti ini bisa menjadi magnet bagi para wisatawan baik lokal maupun international untuk berkunjung ke Wakatobi,, mungkin bisa dimasukkan di dalam Kalender Event Tahunan Pemkot Wakatobi,,, hope ^^ ​Buat aq, ga bakal pernah bosan untuk kesana, selalu ada hal2 menarik dr Kaledupa dan tentunya selalu kangen untuk selalu pulang ksana,,,Ini dlu yg bisa aq share,,, bnyak cerita lainnya yg akan aq share selanjutnya,,, so keep stay tune on this blog ​^^


@risma

Jumat, 14 November 2014

Aku dan Lebaranku (2013)

Kembali mencoret blog kesayangan kaledupa-hoga....maaf baru sempat mencoretmu lagi setelah sekian lama berpetualang didunia kerja. sbelumnya saya mengucapkan minal aidin walfaidzin buat para pembacaku skalipun hanya sedikit dan bahkan tidak pernah dikunjungi oleh seorangpun selain saya sendiri. yah, nikmati saja inilah hidup...:).

sedikit cerita tentang lebaran tahun ini (2013). sejujurnya saya tidak ada niat untuk lebaran dikampung karena saya tidak ada libur kerja sama sekali tapi karena ada pesanan dari nenek makanya aku ijin cuti untuk lima hari. yah, sedikit unik dari tahun2 sebelumnya mungkin lebarannya bertepatan dengan beberapa event budaya seperti  sabung ayam, manca, 17san, adat karia dan kawinan diberbagai penjuru dikaledupa. Gambaran kampung saya dalam hal memanfaatkan moment lebaran.

seperti biasanya jika aku pulang pasti orang akan menyindir saya dengan ucapan kenapa tidak meliput , foto-foto lagi. seolah-olah aku adalah wartawan profesional yang setiap hari tulisanku terbit. tapi aku cuek saja dengan ucapan mereka ...aku malah senang dan berkata dalam hati betapa pedulinya mereka ke aku bahkan diri merekapun lupa untuk berkaca...peace..:)

oppssshhh...kembali ke topik masalah..:)

lima hari aku habiskan waktu saya dikampung halaman yang tercinta...kata mereka...:) sedikit berubah coz kali ini mudiknya dengan menggunakan kapal cepat cantika. jika dibanding dengan tahun lalu kita harus menyebrang dengan kapal kayu yang berjam-jam lamanya kita harus menantang ombak dan menghabiskan isi perut dgn muntah-muntah..:D...hari itu, kaledupa sangat ramai, semua perantau-perantau, mahasiswa, dan bule-bule mewarnai kaledupa. tak menyangka itu adalah kampung saya. ..maaf, kali ini aku kurang stok gambar tapi gambarkan saja dah dgn khayalan gimana ramainya kaledupa saat itu....:)

sesampainya dirumah aku langsung kerumah salah satu teman saya buat silaturahmi dan bercerita banyak tentang kegiatan lebaran kali ini. satu hal yang berkesan dari perbincangan itu. ternyata dikaledupa ada sarana karaoke keluarga yang sangat sederhana dan cukup aman untuk dikunjungi dan berlokasi diambeua...(numpang promo coz saya berkali-kali berkunjung kesana dan suasananya sangat nyaman dimana disana tidak diperbolehkan masuk orang-orang yg sedang mabuk apalagi mau minum alkohol dilokasi).

nah, berikutnya saya akan bercerita tentang keanehan-keanehan yang saya temui selama pulkam...tapi bukan di episode ini ..kita bertemu di episode berikutnya .... to bo continued .... :D

Senga-Senga



Senga-senga yang merupakan makanan ringan alias snack adalah salah satu makanan ringan yang paling saya kagumi (bukan cuma saya). Dibalik proses pembuatannya yang cukup simple dan tidak memakan terlalu lama serta rasanya yang alami tanpa bumbu dan bahan pengawet merupakan salah satu ciri khas dari makanan ringan ini (bagi saya makanan berat). Rasa yang gurih tak pernah membuat bosan untuk terus menikmatinya. Percaya ngak ternyata senga-senga sudah pernah keluar negeri. Waktu itu sekitar tahun 2007, saya punya teman bule, kalau ngak salah mendekati pulang kampung (kembali ke negeri asalnya) permintaannya lain dari pada yang lain, waktu dia minta dibuatkan senga-senga asli dari kaledupa untuk dibawa pulang ke kampung halamannya, oleh-oleh buat keluarganya (kalau nga salah ingat dia dari Wales) katanya sih begitu. Yah apa boleh buat, 1 hari senga-senga sudah jadi 2 minggu sudah berlalu, saya mendapatkan pesan singkat  (waktu itu sinyal di kaledupa belum ada ) jadi,waktu itu masih rame-ramenya pake antena. Sy sdh tdk terlalu ingat dengan isi pesannya, Namun ada beberapa kata yang masih sy ingat  “ senga-sengamu selamat sampai rumahku, dan keluargaku sangat menyukainya,mungkin sy akan membagikan beberapa kepada teman “ (dia memang sdh pintar bahasa indonesia) seperti itulah pesan yg masih sy ingat. Suatu kebanggaan bagi saya tersendiri walaupun hanya dengan senga-senga. I LOVE SENGA-SENGA... :)
Nanti kita lanjutkan lagi ya,,, 

(KonikiRense)