Senin, 19 September 2011

Sejarah singkat Mesjid Bente Kaledupa



COPAS DARI POSTINGAN @Muiztickh Ghotika Doank...(25 juni 2011)


Di Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi terdapat sebuah mesjid tua dan ternama. Mesjid tersebut bernama “ Masjid Agung Bente “, merupakan sebuah peninggalan dan salah satu fakta sejarah masa lampau yang memiliki keunikan tersendiri. Berada ditengah-tengah Benteng Tua seluas 7 ha diatas bukit Desa Ollo..
Menurut “ENSIKLOPEDI ISLAM JILID I“ yang diterbitkan oleh P.T ICHTIAR BARU VAN HOEVER JAKARTA, dijelaskan bahwa; Kedatangan Islam di Kerajaan Buton dan sekitarnya mengikuti jalur perdagangan melalui rute pelayaran pada abad 14 dan ke 15. Saat itu Pulau Buton berada pada salah satu posisi jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku sebagai penghasil rempah-rempah yang terkenal.
Pada abad 15 Malaka menjadi pusat perdagangan paling ramai dan terbesar di Asia. Menjadi pertemuan para pedagang dari Arab, Persia, Gujarat, Benggala, Cina, Sumatera, Jawa, Maluku dan pulau-pulau kecil lainnya. Wangi-Wangi sangat memungkinkan untuk disinggahi oleh perahu-perahu pedagang tersebut.
Islam masuk di Buton (termasuk wilayah Kepulauan Wakatobi) sebagai wilayah kekuasan Kerajaan Buton, dari Semenanjung Johor, sangat mungkin memperkenalkan Islam kepada penduduk.
Tokoh terkenal pembawa Islam dari Johor ke kerajaan Buton menurut riwayat orang-orang Buton adalah Syekh Abdul Wahid Bin Syarif Sulaiman Al-Patani. Ia bersama isterinya datang berkunjung ke Adonara (Nusa Tenggara Timur) dari Johor. Dalam perjalan mereka bertemu dengan Imam Pasai yang baru kembali dari Maluku. Imam Pasai menyarankan agar mereka singgah di Kerajaan Buton. Syekh Abdul Wahid memenuhi ajakan itu dan seterusnya dalam dakwahnya ia berhasil mengislamkan rajanya yang ke 6, Haluoleo.
Setelah raja Haluoleo masuk Islam, ia dilantik menjadi Sultan oleh Syekh Abdul Wahid pada tahun 948 Hijriah/1538 Masehi. Pelantikan ini merupakan awal pengislaman Kerajaan Buton dan sekitarnya. Menurut sumber, Syekh Abdul Wahid merantau pada tahun ±1564.
Masjid Agung Bente didirikan pada tahun ±1401, menurut tuturan dari Bapak La Ode Abdul Hamid bahwa pada tahun tersebut adalah seorang haji yang bernama Haji Pada yang merupakan pesiar yang terdampar di Kaledupa karena pada zaman dulu terdapat beberapa pesohor dari Nusa Tenggara Timur yang dua perahu terdampar di Buton dan yang satunya di Kaledupa. Haji Pada menurut cerita adalah Haji yang sembahyang di atas pada (alang-alang) dan sebagian juga menafsirkan bahwa Haji Pada adalah Haji yang berasal dari Padang.
Pada saat mendirikan mesjid ada seorang gadis yang berpakaian adat (anak tunggal yang perawan) dimakamkan ditengah mesjid menjadi simbol pusat dari mesjid.
Masjid Agung Bente telah mengalami renovasi. Bentuk awal dari mesjid tersebut beratap alang-alang dan mempunyai satu tiang penyangga. Namun setelah terjadi kebakaran atap mesjid diganti atap seng dan tiang penyangga tengahnya empat tiang. Struktur dinding mesjid terbuat dari campuran batu dan kapur. Pemugaran pertama dilaksanakan ± pada tahun 1990 yang diusulkan oleh Bapak La Ode Diki S.H, pemugaran pondasi dilakukan pada tahun 80-an, sedangkan pemugaran lantai dilakukan pada tahun 1995 (Kepala Desa La Ode Abdul Hamid), oleh Baksos GSPMK Ujung Pandang.
Jumlah ruas kayu yang ada dalam masjid menggambarkan jumlah tulang yang ada pada tubuh manusia. Pemugaran empat tiang mesjid dilakukan oleh Ompu Jaju dan Bapak Kepala Desa Abdul Hamid.
Profil masjid :
1. Pintu masuk : tangga masuk masjid Agung Bente menggambarkan dua kaki manusia sedangkan di depan pintu masuk masjid terdapat beberapa batu yang diletakkan sebagai lantai masjid, menggambarkan organ dalam manusia seperti hati, paru-paru, limpa dan lain-lain. Dibagian depan teras masjid terdapat dua “goje-goje”(serambi) yaitu tempat bermusyawarah “sarah” dari dua Limbo yaitu sebelah selatan tempat duduknya sarah dari Umbosa dan sebelah timur tempat duduknya sarah dari Siova.

2. Dikedua pinggir tangga masjid terdapat dua buah guci tua tempat mengambil air wudhu.Dulu, Kerajaan Kaledupa terdiri dari sembilan Limbo. Menggambarkan sembilan lubang yang terdapat pada tubuh manusia. Terbagi atas lima Limbo dalam benteng dan empat Limbo diluar benteng. Masjid Agung Bente mempunyai dua khotib Umbosa, Siopa dan satu imam. Pembacaan khotbah sama dengan dengan pelaksanaan pembacaan khotbah di Masjid Keraton, Buton pengkhotbahnya memakai jubah dan tongkat, naskah khotbah digulung. Tiap khotbah kedua menerangkan keadaaan Kesultan Buton.
Masjid Agung Bente memiliki ukuran :
Panjang Pondasi seluruhnya = 20 M
Lebar pondasi = 17,80 M
Tinggi pondasi = 2 M
Panjang Badan Masjid = 13,40 M
Lebar Badan Masjid = 13,20 M
Tinggi Badan Masjid = 2 M

4 komentar:

  1. Perlu diketahui Haji Pada itu nama aslinya di Buton siapa. Setahu saya lebih dulu masuknya Sjech Abdul Wahid daripada Haji Pada. Mesjid Keraton Buton Saja dibangun tahun 1514, masa Mesjid Kaledupa lebih dulu daripada mesjid Keraton Buton (jika berdasarkan Haji Pada). Kecuali di Liya ada satu situs mesjid di lamantanari 9kohondao) dibangun oleh orang persia tahun 1238 masehi. Mereka datang di Lamantanari wilayah Liya bukan karena penyebaran agama islam, namun karena kapal mereka kena karang diselat jawa tahun 1236. Jadi penulisan sejarah perlu ditunjang oleh pendekatan referensi yang mendukungnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul2 tu kalau masjid lebih tua kraton buton dengan masjid di bente kaledupa

      Hapus
  2. Karna kerajaan kelaledupa.Lebih duluan kerajaan buton.

    BalasHapus
  3. Bonus Super Zeusbola Tahun 2022

    - Turnover 15.000.000 s/d 49.999.999 Mendapatkan Kredit Sebesar Rp.25.000
    - Turnover 50.000.000 s/d 99.999.999 Mendapatkan Kredit Sebesar Rp.75.000
    - Turnover 100.000.000 s/d 249.999.999 Mendapatkan Kredit Sebesar Rp.200.000
    - Turnover 250.000.000 s/d 749.999.999 Mendapatkan Kredit Sebesar Rp.500.000
    - Turnover 750.000.000 s/d 4.999.999.999 Mendapatkan Kredit Sebesar Rp.1.500.000
    - Turnover 5.000.000.000 s/d 49.999.999.999 Mendapatkan Kredit Sebesar Rp.5.000.000
    - Turnover diatas 50.000.000.000 Mendapatkan Iphone 13 Pro Max 128GB

    Customer Service 24 jam

    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    BalasHapus