Senin, 19 September 2011

TARIAN "LARIANGI KAREKE" ASAL KERATON LIYA MERUPAKAN SALAH SATU TARIAN TERINDAH DAN TERTUA DI INDONESIA


Juarddin Mao Daud created a doc.
TARIAN "LARIANGI KAREKE" ASAL KERATON LIYA MERUPAKAN SALAH SATU TARIAN TERINDAH DAN TERTUA DI INDONESIA

OLEH : ALI HABIU (www.kabali-indonesia.blogspot.com)

Diperkirakan salah satu tarian tradisional asli milik Keraton Liya yakni Tarian Lariangi Kareke merupakan salah satu tarian tradisional yang tertua di Indonesia yang diperkirakan lahir sejak pertengahan abad ke XIII sehubungan dengan masuknya Maha Patih Gajah Mada ke Liya. Tarian ini menggambarkan suatu peradaban yang tinggi mulai dari bentuk gerakan da syair yang dinyanyikan oleh para pemainnya mengandung pesan-pesan moral dan budaya. Adapun pesan-pesan moral dan budaya yang dinyanyikan oleh para penari yang biasanya berjumlah genap antara 12 orang sampai 16 orang ini adalah penyampaian pesan kepada para tamu atau pendatang. Salah satu diantara pesan tersebut adalah "jika tuan datang ke negeriku maka hormatilah budaya kami"....., "jika tuan datang menyapa kami, maka sapalah dengan santun dan berbudaya"...., "jika tuan datang ke negeriku maka janganlah membawa budayanya" ...., dst.

Tari Lariangi Kareke ini diperkirakan diciptakan oleh Keturunan Wangsa Rajasa yang telah berkuasa di Kerajaan Liya pada masa itu untuk tujuan menjamu para tetamu kerajaan yang datang di negeri Liya sekaligus sebagai tari tiliksandi dalam menyambut para tetamu yang datang apakah mereka lawan atau musuh yang sengaja menyelinap ke kerajaan Liya. Dari kode gerak dan laku para penari, pasukan pengingtai kerajaan dapat membacanya untuk selanjutnya menjadi kewaspadaan atau penyerangan terhadap tetamu tersebut. Hanya sayang atribut tarian ini saat kini bukan lagi asli.... mudah-mudahan setelah Sanggar Seni Budaya KabaLi mendapat bantuan dana dari pemerintah daerah akan segera dibenahi kekurangan ini.
#avg_ls_inline_popup{position:absolute;z-index:9999;padding:0px;margin:0px;overflow:hidden;wordWrap:break-word;color:black;font-size:10px;text-align:left;line-height:130%;}#avg_ls_inline_popup div{border-width:3px;border-style:solid;padding:3px;padding-left:8px;padding-right:8px;-moz-border-radius:5px;-webkit-border-radius:5px;}#avg_ls_inline_popup .red{border-color:#D20003;;background-color:#F5D4C1;;}#avg_ls_inline_popup .orange{border-color:#F57301;;background-color:#FFD3B0;;}#avg_ls_inline_popup .yellow{border-color:#EAA500;;background-color:#FEEFAE;;}#avg_ls_inline_popup .green{border-color:#00A120;;background-color:#C3E5CA;;}
· · · 15 hours ago

  • Amiruddin Laijo and Hm Bugo like this.
    • Juarddin Mao Daud Tulisan ini merupakan tulisan ALI HABIU dii www.kabali-indonesia.blogspot.com. Sinopsis dari tarian ini sama dengan sinopsis tarian lariangi kaledupa. Yang membedakan adalah dari Pakaian dan pernik-pernik penarinya.
      www.kabali-indonesia.blogspot.com
      Blog Badan Pengurus Pusat Lembaga Forum Komunikasi KabaLI Indonesia Sebagai Medi...See More
      15 hours ago · ·
    • Darfito Pado Selain menulis tulisan ini, Ali Habiu juga mengatakan bahwa Gajah Mada dan Ir. Soekarno berasal dari Buton. :D
      Salam...
      15 hours ago via mobile ·
    • Ma'ruf Ode wah..bacaan ini mnarik...cukup memberi motivasi...sayang q bukan ahli sejarah....:D...so, agak pusing2 m'bacanya coz obyektif gitu...kayak b'mimpi..:)...gmn neh...solusinya...knapa forum kabali bisa..kaledupa gmn?...adakah peluang unt ini?...salam
      13 hours ago ·
    • Darfito Pado ‎@Ma'ruf Ode: Melihat apa yg dilakukan oleh Ali Habiu, harus kita akui beliau selangkah lebih maju dibanding generasi muda Kaledupa dalam hal pengajuan wacana. Saya pikir kalangan ahli sejarah Kaledupa harus turun tangan mengenai masalah ini. Sebab, jika dibiarkan, dalam waktu dekat dalam pagelaran budaya, Lariangi kelak akan diumumkan berasal dari Liya. Nah, menakutkan bukan? Salam...
      12 hours ago via mobile ·
    • Ashrawaty Waode bkn ahli sejarah ne,,cm prihatin ama warisan budaya,, gk asyik aja asal maen catut,,mo nanya asal mula tarian lariangi ne dr mn and apa lariangi tuch macam" yach seperti yg di utarakan dlm wacana di atas,,,,,,salam.....
      11 hours ago ·
    • Darfito Pado Ashrawaty Waode: Jadi begini. Kita akan masuk kepada pro-kontra yg tidak berkesudahan jika tidak berdasar pada fakta historis yang jernih. Jadi penting bagi kita untuk memiliki argumentasi yg jernih dalam menanggapi sebuah isu. Dan itu bisa dimulai dari diskusi-diskusi di forum Kaledupa-Hoga ini.
      Balik kepada Lariangi, ada beberapa hal yg perlu menjadi pertimbangan:
      1. Sejak Zaman Kesultanan Buton, tarian ini adalah domain Kaledupa sebagai Barata. Dan harus dicatat baik-baik dalam, di wilayah Wakatobi modern, tidak satu pun dari wilayahnya pernah memiliki kedudukan sebagai Barata selain "Kaedupa".
      2. Menilik item 2 di atas, tarian kebesaran seperti ini layaknya adalah persembahan sebuah kerajaan kepada kerajaan lain. Dalam catatan historis, Kaedupa lah satu-satunya Kerajaan di wilayah Kepulauan Tukang Besi.
      3. Sampai dua dekade yg lampau, jika kita me-recall memori kita, pada setiap event kebudayan di Kabupaten Buton ketika itu, tidak pernah kita melihat ada daerah lain di Kepulauan Tukang Besi yg berani menampilkan Lariangi sebagai tarian daerah mereka. Ini menunjukkan bahwa seluruh perangkat adat di Kepulauan Tukang Besi sangat maklum bahwa Lariangi adalah Pusaka Kaedupa.
      Nah, dari tiga item di atas (kalau ada pertimbangan lain, silahkan ditambahkan), perlu ada sejenis Pokja yg turun untuk mengumpulkan data untuk menenggelamkan klaim ttg Lariangi oleh daerah lain.
      Salam............
      10 hours ago · · 2 people
    • Ma'ruf Ode yupz...harus diakui kita kalah byk langkah dgn forum kabali yg ada diliya....aq mngatakan byk langka..coz tulisan diweb dah sangat byk mjelaskan tentang sejarah liya..smentara kldp sendir tak ada satupun tulisan yg diekpose sperti itu (dlm bentuk web) mungkin krn kita g punya wadah sperti kabali....apakah kita dah tlambat dlm hal ini....gmn mnyikapinya?...kita tlalu t'dramatisir oleh kondisi politik yg ada diwktbi...coz sangat byk potensi di kldp yg bisa dikembangkn jika kita mw kreatif....sayang bgd dah....q akan coba b'diskusi lgi dgn beberapa tman yg mngerti sejarah...coz pengetahuan sejarahq msh sangat minim...so, g bisa b'buat apa2 dah....salam
      10 hours ago · · 1 person
    • Darfito Pado Ma'ruf Ode: Kalau saya pantau-pantau kan, Grup Kaledupa-Hoga kan sudah punya devisi Pariwisata dan Digital Media. Tidak ada salahnya kalau dibentuk pula Devisi Historia dan Budaya kan? :)
      Dan jangan lupa untuk mengajak yg senior-senior seperti Mitzan Meti, Muhammad Filtar, Soepardin Hasina; Ahmad Zain dll (tidak mungkin disebut satu per satu yah) dan diorganisir untuk bisa ketemu para tetua kita, Pak La Ode Masihu Kamaluddin misalnya.
      Bagaimana pun ini tetaplah hanya sebuah saran. Meskipun sifatnya sangat urgent. hehehehehehe..........
      Salam......
      10 hours ago · · 1 person
    • Ma'ruf Ode yupz...bisa kalo ada yg b'sedia b'bagi..q baru rencana buat blog unt kldp hoga...smua postingan yg membangun aq publish dan dikategorikan masing2 unt wisata, sejarah, kondisi sosial ekonomi dan politiknya.....ada saran kak tentang ini?...salam
      10 hours ago · · 1 person
    • Darfito Pado Saya pikir blog juga bagus, tetapi alangkah baiknya dibentuk Yayasan Kebudayaan Kaledupa. Akan ada banyak kerja kebudayaan yg mesti kita lakukan sebelum semua itu punah dan hanya tinggal cerita. Sekitar 15 tahun lalu saya ingat pernah berdiskusi dengan beberapa teman di Makassar untuk mencoba mengaktifkan kembali seluruh perangkat budaya Kaledupa sebagai filter. Kita bisa mulai dgn Perangkat Adat di Masjid Bente. Kalau bisa dimulai kerjanya, kita akan sangat bahagia sekali jika pada Sholat Idul Fitri 1433 Hijriah tahun depan kita bisa melihat hasilnya dan tersenyum kepada anak-anak dan generasi depan Kaledupa bahwa terimalah kerja sederhana kami ini, lestarikan dan kembangkan agar kamu semua bisa mengenal siapa diri kamu secara utuh.
      Itu saran awal saya.
      Salam.......
      10 hours ago · · 2 people
    • Ma'ruf Ode oppss..cukup m'bangun....makasih dah shared kak...jdi smangat ...jadi planing aq dan tman2 yg aktif group unt ini....smoga bisa..harap dukungan dari smuanya...salam
      8 hours ago ·
    • Juarddin Mao Daud Tulisan diatas mengandung unsur - unsur tendensius dengan menafikan fakta sejarah dulu dan sekarang. Dengan adanya penyebutan Tari Lariangi Kareke, saudara ALI HABIU tidak berani mengatakan satu kata yaitu tari LARIANGI karena dia tau bahwa tari LARIANGI tersebut merupakan pusaka tarian dari kaledupa. Fakta kedua yaitu dia menyebut KERATON LIYA padahal dalam fakta sejarah Buton yang ada hanya KERATON BUTON pusat pemerintahan kerajaan Buton. Untuk daerah WAKATOBI hanya dikenal BENTENG pertahanan seperti benteng yang ada dikaledupa yaitu Benteng Palea, Ollo & Benteng Pangilia. Jadi Bukan KERATON LIYA tapi BENTENG LIYA. Fakta yang ketiga seperti yang dikatakan oleh Darfito Pado yaitu setiap pagelaran festival budaya lokal dan nasional seperti Festival Budaya KERATON Buton tidak ada yang berani menampilkan tarian Lariangi selain kaledupa & Wanci menampilkan tarian KENTA - KENTA serta semua kerajaan di Tanah air mengakui Tari LARIANGI berasal dari kaledupa dan telah ditampilkan pada Festival Keraton Nusantara di Cirebon. Tulisan Ali Habiu ini menjadi moment buat kita sebagai generasi Kaledupa untuk bisa Action dan tau tentang Warisan Budaya Kaledupa. Seperti yang dikatakan oleh DARFITO PADO, memang 15 tahun yang lalu kami pernah sahring dan berdiskus tentang Perangkat Adat Masjid Bente bersama GREE MAOLA DAUD, ROCKY ASIKIN dan Tokoh Masyarakat KEKAL di Makassar dan Alhamdulillah sekarang sudah terbentuk perangkat Adat disemua Kelurahan dan Desa di KALEDUPA. Kepada Adinda Saya Ma'ruf dan rekan2 coba sharing dan diskusi dengan pemerhati budaya Kaledupa yaitu Hj.WA ODE ZARAMU (Kalau masih ada di KALEDUPA) Pimpinan Sanggar Seni Budaya Buton Kaledupa (cucu La Ode Cio, eks Panglima Perang dari Kaledupa). SEMOGA BERMANFAAT...
      6 hours ago · · 2 people
    • Ma'ruf Ode yupz...sangat kontra bgd dgn pemikirannq....skalipun aq tdk tau byk sejarah tpi aq bisa mnilai...byk unsur yg m'ngada2..keraton liya?....kerajaan liya?...truz pertnyaan lainnya adalah pakaian tarian lariangi kareke yg dimksd ?...msh pnasaran ....o y, ada lgi..tentang arti nyanyian tarian lariangi yg sampai skrg aq tanya tentang artinya malah dijawab itu adalah bahasa setan oleh para ortu kita....ini akan mjadi mnarik unt dianalisis.....salam
      17 minutes ago ·

4 komentar:

  1. Numpang lewat senior2, Kebetulan saya memiliki keturunan darah lia dan kaledupa, dan sy juga pernah menjadi anggota Kompi Kabali... Dari beberapa legenda yg di ceritakan oleh bang Ali Habiu secara phisikologi saya anggap ini hanyalah entertaim untuk para pembaca bukan sebagai edukasi, karena sumber referensi begitu belum jelas... Untuk lariangi sy hanya bisa merekomendasikan teman2 untuk menarik sumber dari ibunda Gafarudin karena konon beliaulah yg pertama kali mengajarkan tarian lariangi kehedupa di masyarakat lia...


    Salam...

    BalasHapus
  2. Bingung aja ada orang mengklaim, bahkan klaimnya seperti keberadaan gajah mada di Liya hanya melalui wangsit kok di layani. Bikin, habis tenaga dan pikiran saja. Sebagai generasi muda, jangan terprovokasi oleh adu domba yg mencoba membangkitkan bayang-bayang masa lalu yang intinya adalah ingin menegakan eksistensi elite dan feodalisme yang sudah pudar ditelan zaman. Persoalan yang dihadapi masyarakat kecil wakatobi saat ini adalah distribusi pendapatan dan penguasaan sumber daya ekonomi hanya di tangan elite dan pemodal/pengusaha. Siapapun yang concern pada persoalan ekonomi tersebut itulah yang sejatinya kita acungi jempol. Lariangi kita harus hargai, tapi kita tidak boleh terpecah hanya karena adanya oknum ngawur yang membuat sejarah seenak udelnya. Mari kita nikmati kebudayaan kita dalam pandangan sebagai kebudayaan anak wakatobi secara keseluruhan. Dengan demikian, kedamaian dan persaudaraan sebagai puncak tertinggi dari peradaban umat manusia dapat terjaga. Salam dari Mandati!

    BalasHapus
  3. hay,,,,, mengapa penjelasan diatas selalu membahas kebudayaan yang ada dikaledupa,, bukankah kelepua ini termaksud dalam kab. wakatobi,,,,, seharusnya yang dibahas adalah bagaimana cara mengembangkan semua kebudayaan yang ada diwakaotobi itu bisa dikenal seluruh dunia agar kebudayaan yang ada diwakatobi itu bisa dikenal, bukan hanya kebudyaan lariangiiii,,,,,,,,,,,masih banyak kok kebudayaan lain yang perlu dikembangkan seperti kenta-kenta, dll.

    BalasHapus
  4. saya bangga menjadi orang wakatobi!!!

    BalasHapus